SURABAYA - Kasus penganiayaan yang diduga dilakukan oleh anak pejabat pajak dengan seorang anak petinggi GP Ansor viral di media sosial. Tak hanya kasus penganiayaan, gaya hidup mewah sang anak juga menjadi sorotan. 

Atas kejadian ini, Suryo Utomo selaku Direktur Jenderal Pajak buka suara dan memberikan sikap institusi. Suryo turut prihatin atas kondisi korban penganiayaan dan mengecam kekerasan yang terjadi, serta mendukung penanganan hukum secara konsisten oleh instansi yang berwenang. 

Baca Juga: Jokowi Targetkan Pangkas Kemiskinan Ekstrem dan Stunting di Masa Akhir Jabatan

Selain itu, Suryo juga mengecam gaya hidup mewah dan sikap pamer harta yang dilakukan oleh pegawai DJP dan keluarganya. “Gaya hidup mewah tersebut tidak cocok dengan nilai-nilai organisasi dan dapat menggerus kepercayaan masyarakat terhadap institusi pemerintahan, khususnya Direktorat Jenderal Pajak (DJP),” ujar nya dalam siaran pers dikutip dari pajak.go.id (23/02/23).

Gaya hidup anak pegawai pajak tersebut menjadi sorotan lantaran ia menggunakan kendaraan rubicon saat menganiaya. Anak pegawai pajak itu juga kerap kali pamer kekayaan mobil dan motor mahal di media sosial. 

Lebih lanjut Suryo menegaskan bahwa DJP dan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan siap bekerja sama dengan aparat penegak hukum dalam penyelesaian kasus tersebut.

Baca Juga: E-Form Belum Akomodir PTKP Kurang dari Rp500 Juta, Wajib Pajak Silakan Menunggu Update DJP!

“Kasus tersebut kini tengah ditangani oleh aparat penegak hukum yang berwenang, dan kami siap bekerja sama, kooperatif, dan suportif”, katanya.

Sejalan dengan itu, Sri Mulyani mendukung penanganan hukum secara konsisten oleh instansi yang berwenang. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bakal menerapkan tindakan disiplin bagi pegawainya yang melakukan korupsi dan pelanggaran integritas.

"Kepercayaan publik adalah hal esensial dan fondasi yang harus dijaga bersama dan tidak boleh dikompromikan oleh seluruh jajaran Kemenkeu," tegas Menteri Keuangan tersebut.

djp , gaya-hidup , mewah , penganiayaan , rubicon