Baca Juga: Sembilan Indikasi Tindak Pidana Pajak Pemicu Pemeriksaan Bukti PermulaanSri Mulyani mengatakan dalam proses inventarisasi dan valuasi aset, seringkali ditemukan aset berupa bangunan di lokasi strategis namun tidak dimanfaatkan. Ada pula lahan-lahan kosong yang dibiarkan dan akhirnya diserobot orang lain. Dia mengatakan karena tidak dimaksimalkan, aset berharga tersebut justru tidak memberikan nilai tambahan terhadap pendapatan negara. Oleh karena itu, ia mendukung diselenggarakannya kontestasi Asset Manager oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) sebagai ajang untuk bisa meningkatkan kemampuan dari para manajer aset di berbagai institusi. “Nah, kemampuan dan mengenali skill seperti itu masih relatif baru di Indonesia. LMAN kita minta menjadi pionir untuk bisa menjadi promotor terhadap tadi, the best and the highest use,” jelas Sri Mulyani.
Baca Juga: Pemerintah Daerah Rencanakan Pengenaan Pajak Atas Ojol dan OlshopThe Asset Manager (TAM) sendiri merupakan kompetisi antar para pengelola aset negara pada Kementerian/Lembaga, Pemda, BLU, maupun BUMN/BUMD yang mengadu kompetensi, pemahaman, dan kreativitas dalam optimalisasi aset negara. Dalam babak final, tim dari PT Wijaya Karya (Kategori Master) serta tim dari BPKAD Jawa Barat (Kategori Maestro) menyabet juara pertama TAM 2023 kali ini.Sri Mulyani berharap para finalis bisa mendapatkan ide untuk mengoptimalkan aset-aset yang dimilikinya. Dia juga berharap LMAN dapat menjalan ide sehingga aset-aset negara bisa memberikan nilai tambah dan menggerakan ekonomi.“Membuat aset yang ada di gedung ini, di seluruh kompleks ini, akan menjadi aset yang bisa memberikan nilai tambah, tidak hanya dari estetika, nilai indah untuk instagramable, tapi juga betul-betul bisa menghasilkan nilai tambah dan menggerakkan ekonomi. Itu keinginan kita,” ujar Sri Mulyani.