News / 08 Apr 2025 /Risandy Meda Nurjanah

IHSG Anjlok 9,19% Usai Libur Lebaran, BEI Aktifkan Trading Halt

IHSG Anjlok 9,19% Usai Libur Lebaran, BEI Aktifkan Trading Halt
SURABAYA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat penurunan tajam hingga 9,19% pada awal perdagangan Selasa (8/4/2025), usai libur panjang Hari Raya Idul Fitri. Akibat koreksi signifikan tersebut, Bursa Efek Indonesia (BEI) memberlakukan penghentian sementara perdagangan atau trading halt sejak pukul 09.00 WIB.

Kebijakan ini diambil menyusul turunnya IHSG lebih dari 8% dalam waktu singkat, sebagaimana diatur dalam mekanisme penanganan krisis pasar oleh BEI. Sesuai ketentuan, perdagangan akan kembali dibuka pada pukul 09.30 WIB.


Baca juga: Menhan Imbau Anggota Kemhan dan TNI Segera Lapor SPT Tahunan


“Tindakan ini dilakukan karena terdapat penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai 8 persen,” jelas Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, dalam keterangan tertulis.

Kautsar menjelaskan bahwa kebijakan trading halt bertujuan memberikan ruang bagi pelaku pasar untuk mencerna informasi dan menyesuaikan strategi investasi. Untuk merespons hal ini, BEI telah mempertimbangkan praktik terbaik (best practice) dari bursa global serta masukan dari pelaku pasar.


Baca juga: Isu Mogok Bayar Pajak Mencuat, Apa Konsekuensinya?


Sentimen Global Jadi Pemicu
Koreksi tajam IHSG disebut turut dipengaruhi oleh sentimen negatif dari pasar global. Pelemahan juga terjadi di hampir seluruh indeks sektoral domestik, termasuk LQ45 yang dibuka serentak dalam zona merah.

Analis menilai tekanan pasar saham Indonesia tidak lepas dari kekhawatiran global, terutama terkait kebijakan tarif impor Amerika Serikat. Terlebih Presiden AS Donald Trump kembali menegaskan sikap keras terhadap China dan bahkan mengisyaratkan kemungkinan kenaikan tarif lanjutan.


Baca juga: Pendapatan Pajak Turun, Wamenkeu: Masih Normal dan Dapat Dijelaskan


Investor Diimbau Tetap Tenang
Direktur Utama Taspen, Rony Hanityo mengimbau pelaku pasar untuk tidak panik meskipun pasar sedang bergejolak. Rony menyarankan investor untuk tetap fokus pada emiten yang memiliki fundamental kuat dan valuasi menarik.

“Investor hanya perlu memilih dari emiten mana saja yang fundamentalnya solid, prospek cerah dan valuasi murah untuk dibeli, dan setelah itu tinggal sabar hold saja untuk jangka menengah panjang karena pasar pasti akan recover,” ungkap Rony, dikutip pada Selasa (8/4/2025).


Baca juga: Cara Mudah Lapor SPT Tahunan Karyawan, Jangan Salah Pilih Formulir!


Lebih lanjut, BEI menegaskan akan terus memantau kondisi pasar dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga perdagangan tetap berjalan secara teratur, wajar, dan efisien.


bei , bursa-efek-indonesia , investasi , investor , saham , tarif-impor-as

Tulis Komentar



Whatsapp