SURABAYA - Dalam Konferensi Pers APBN Kinerja dan Fakta (KiTa), Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapan bahwa kinerja APBN Februari 2023 sangat baik.
Secara keseluruhan, postur APBN menunjukkan kondisi surplus Rp131,8 triliun atau 0,63% Produk Domestik Bruto (PDB). Ini adalah kondisi yang positif sampai bulan kedua tahun 2023. Kinerja APBN Februari 2023 mencerminkan situasi Indonesia yang terus optimis namun waspada untuk menghadapi prospek perekonomian 2023.
Baca Juga:
Ketua IKPI Tak Segan Copot Izin Konsultan Pajak yang Langar Kode Etik Profesi“Jadi inilah kondisi APBN hingga Februari 2023 yang kondisinya jauh lebih kuat dari Februari tahun lalu yang bisa dilihat dari posturnya dan juga dari sisi penerimaan maupun belanja,” terang Sri Mulyani dikutip dari
website resmi Kemenkeu (17/03/23).
Besaran penerimaan pajak per Februari 2023 mencapai Rp279,98 triliun. Capaian ini terdiri dari Rp137,09 triliun Pajak Penghasilan (PPh), Rp128,27 triliun Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Rp12,67 triliun, dan Rp1,95 triliun Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan pajak lainnya.
Baca Juga:
Bea Cukai Berlakukan Pemotongan Kuota Ekspor Secara OtomatisAPBN akan tetap menjadi instrumen yang harus dijaga oleh seluruh masyarakat atas ketidakpastian yang polanya sulit sekali ditebak.
“
shock yang mungkin akan terjadi entah karena (efek dari) perang (Rusia-Ukraina), entah karena harga energi, entah karena harga pangan, dan entah karena berbagai
shock yang terjadi akibat ekonomi global harus kita antisipasi, dan oleh karena itu APBN akan terus responsif dan fleksibel,” tegas Menteri Keuangan.
apbn ,
apbn-kita ,
pbb ,
pph ,
ppn ,
ppnbm